Kesalahan-Kesalahan yang Menunda Kesuksesan di Usia 20-an: Sebuah Cerita


Kesalahan-Kesalahan yang Menunda Kesuksesan di Usia 20-an: Sebuah Cerita



Bayangin kami lagi duduk sendirian di kamar kos, menatap langit-langit, mikirin hidup di usia 20-an. Usia ini katanya masa emas, masa penuh peluang, masa di mana dunia terbentang luas di depan kita.

Tapi kok, rasanya malah serba ragu? Kayak ada yang salah, padahal semua orang bilang “masa mudamu harus produktif!”

Nah, aku pernah ada di fase itu. Terjebak di usia 20-an, penuh kebingungan, dan tanpa sadar melakukan banyak kesalahan yang bikin jalanku menuju sukses jadi lambat. Kalau kamu juga lagi di fase ini, mungkin cerita ini bakal relate banget.


1. Takut Gagal

Waktu itu aku punya mimpi buka usaha kecil-kecilan. Tapi karena takut rugi, takut diejek orang kalau gagal, akhirnya nggak pernah mulai. Bertahun-tahun cuma wacana. Tahu nggak, ternyata rasa takut gagal itu lebih menakutkan dari kegagalan itu sendiri.

Padahal kalau aja aku coba lebih awal, mungkin sekarang sudah punya pengalaman berharga.

Pelajarannya?
Berani salah itu perlu. Karena gagal cepat = belajar cepat.


2. Terlalu Sering Membandingkan Diri

Setiap scroll Instagram, muncul teman pamer jalan-jalan ke luar negeri, teman lain pamer kerja di perusahaan keren, ada juga yang pamer lamaran pernikahan super romantis.

Aku jadi ngerasa hidupku jauh tertinggal.

Sampai suatu hari aku sadar:
Hidup orang lain bukan standar kebahagiaan kita.

Mereka punya perjuangan masing-masing, kita juga punya jalur sendiri. Akhirnya, aku memilih berhenti membandingkan dan mulai menghargai langkah-langkah kecilku sendiri.


3. Boros di Awal Karier

Dulu, gaji pertama rasanya luar biasa. Langsung beli baju baru, traktir teman-teman, beli gadget mahal biar nggak kelihatan ketinggalan.

Hasilnya?
Pertengahan bulan dompet menjerit, tabungan nol.

Kalau diingat, konyol banget rasanya. Tapi banyak orang usia 20-an terjebak di situ — ingin terlihat mapan, padahal belum siap secara finansial.

Pelajarannya?
Boleh nikmati hasil kerja, tapi sisihkan sebagian untuk masa depan.


4. Menunda-Nunda

Aku juga dulu rajin banget bilang,
“Nanti aja.”
“Besok aja.”
“Masih sempat kok.”

Padahal tahu sendiri, kebiasaan menunda itu bikin peluang lewat begitu aja. Banyak impian akhirnya mati sebelum lahir cuma gara-gara nggak segera dijalankan.

Kalau kamu merasa berat mulai, coba paksa diri kerjakan 5 menit dulu. Biasanya, setelah mulai, kamu bakal ketagihan untuk menyelesaikannya.


5. Mengabaikan Kesehatan

Jangan salah, dulu aku sering begadang demi scroll medsos, makan fast food terus-terusan, minum kopi tanpa batas.

Karena merasa “aku masih muda”, aku kira tubuh ini bakal selalu kuat. Nyatanya, umur 25 ke atas mulai terasa: gampang pusing, gampang drop, gampang capek.

Sejak itu, aku sadar:
sehebat apapun rencana hidup kita, kalau badan sakit-sakitan, semua bisa buyar.


6. Malas Belajar Hal Baru

Aku sempat berpikir,
“Aku sudah lulus kuliah, ya sudah cukup.”

Ternyata dunia kerja nggak nanya gelar. Dunia kerja butuh skill.

Saat teman-temanku mulai belajar desain, coding, bahasa asing, aku malah diam di tempat. Hasilnya? Aku kalah saing.

Sekarang aku paham, belajar itu nggak ada tamatnya. Bukan buat orang lain, tapi buat diri sendiri supaya selalu relevan.


7. Nggak Mau cari relasi

Aku termasuk orang introvert, males banget ketemu orang baru. Padahal, banyak kesempatan besar datang dari perkenalan.

Proyek pertama yang bener-bener bikin aku berkembang justru datang dari obrolan sama orang yang awalnya nggak aku kenal di sebuah komunitas.

Pelajarannya?
Kadang, pintu rezeki dibukakan oleh orang yang kita temui secara tak sengaja.


8. Nggak ngenal Diri Sendiri

Yang paling fatal, aku sempat ngejar mimpi orang lain. Ikut-ikutan passion teman, ikut-ikutan tren, sampai lupa nanya ke diri sendiri:
“Sebenarnya aku mau apa?”

Saat sadar, rasanya nyesek banget karena sudah buang banyak waktu.

Sekarang, aku belajar mendengarkan hati. Nggak apa-apa jalanmu beda, asal itu bikin kamu damai dan semangat bangun pagi.


Penutup

Kalau kamu lagi di usia 20-an, jangan takut. Semua orang pernah salah langkah, termasuk aku.

Tapi jangan biarkan kesalahan-kesalahan ini mengubur mimpimu.
Belajar dari pengalaman orang lain, refleksi diri, lalu perbaiki pelan-pelan.

Karena percayalah, di umur 20-an — bahkan sampai 30-an — kamu masih punya banyak waktu buat memperbaiki dan menciptakan masa depan yang kamu mau.

Kalau kamu mau, ceritakan pengalamanmu juga — siapa tahu ceritamu bisa menginspirasi orang lain yang lagi berjuang.


Comments

BANYAK DIBACA

menghadapi orang tua yang depresi

belajar dari paman BOB

Kenapa Tuhan Belum Mengabulkan Doa Kita? (Storytelling)