Kenapa Tuhan Membiarkan Kita Bermaksiat? versi (Storytelling)
Kenapa Tuhan Membiarkan Kita Bermaksiat? (Storytelling)
Ada seorang pemuda bernama Fikri. Ia tumbuh di keluarga baik-baik, diajarkan sholat, diajarkan mengaji, dididik untuk menjauhi maksiat.
Tapi saat beranjak dewasa, Fikri mulai tergoda. Pergaulan, kesenangan sesaat, membuatnya pelan-pelan jauh dari jalan yang dulu diajarkan. Ia mulai melanggar batas-batas agama: meninggalkan sholat, berbohong, sampai terjerumus ke zina.
Anehnya, hidupnya masih baik-baik saja. Tidak langsung disambar petir. Tidak langsung dihukum seketika.
Hatinya jadi bertanya-tanya,
“Kenapa Tuhan nggak langsung cegah aku? Kenapa Tuhan biarin aku terus bermaksiat?”
Sampai suatu hari, Fikri jatuh sakit cukup parah. Di ranjang rumah sakit, tak ada satu pun teman yang dulu bersenang-senang bersamanya datang menjenguk. Ia merasa sendiri, merasa hampa.
Di tengah kesepian itu, ia menangis. Menyadari semua kesalahannya, semua dosanya. Ia merasa jauh dari Tuhan.
Fikri lalu berdoa lirih,
“Ya Allah, kalau Engkau mau, Engkau pasti bisa menghentikan aku sejak dulu. Kenapa Engkau biarkan aku sejauh ini?”
Di tengah tangisnya, Fikri seperti mendengar suara hatinya sendiri berbisik,
“Aku tidak memaksa kamu taat, karena Aku ingin kamu memilih sendiri. Supaya ketika kamu kembali, kamu benar-benar paham arti penyesalan dan arti tobat.”
Fikri tercekat.
Ia baru mengerti, bahwa Tuhan membiarkannya bermaksiat karena Tuhan telah memberikan pilihan. Tuhan tidak mencabut kebebasannya.
Kalau semua manusia dipaksa untuk taat, maka tak ada ujian.
Kalau tak ada ujian, tak ada pula makna pahala dan dosa.
Hari itu, Fikri mulai bangkit. Perlahan ia memperbaiki ibadahnya, memperbaiki hubungannya dengan orang tuanya, dan menjauhi dosa-dosa lamanya. Ia tahu perjalanan tobat tidak mudah, tetapi hatinya mantap:
“Lebih baik terlambat kembali, daripada terus tersesat.”
Ia bersyukur Tuhan masih memberinya kesempatan hidup, kesempatan menebus dosa, kesempatan berubah.
Dan di setiap sujudnya, Fikri selalu berdoa,
“Ya Allah, jangan pernah tinggalkan aku. Meskipun Kau beri aku kebebasan, tuntunlah hatiku agar tetap memilih jalan-Mu.”
Kalau kamu pernah bertanya, kenapa Tuhan membiarkan kita bermaksiat, ingatlah 3 alasan ini:
🌿 Karena kita manusia diberi kehendak bebas
🌿 Karena kita sedang diuji kesetiaan kita pada Tuhan
🌿 Karena kita butuh jatuh untuk tahu rasanya bangkit
Dan percayalah, meskipun Tuhan membiarkan kita memilih, Dia selalu menunggu kita pulang.
🤍 Pintu tobat-Nya terbuka selebar-lebarnya, sampai kita sendiri mau mengetuknya.
Comments
Post a Comment